Mengenal Ilmu

📝 Mengenal Ilmu

Imam al-Auza'i rahimahullah berkata, “Ilmu yang sebenarnya adalah apa yang datang dari para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Ilmu apapun yang tidak berada di atas jalan itu maka pada hakikatnya itu bukanlah ilmu.” (lihat Da'a'im Minhaj an-Nubuwwah, hal. 390-391). 

al-Maimuni rahimahullah berkata: Ahmad bin Hanbal pernah berpesan kepadaku, “Wahai Abul Hasan! Berhati-hatilah kamu, jangan sampai engkau berbicara dalam suatu masalah yang engkau tidak memiliki imam dalam hal itu.” (lihat Manaqib al-Imam Ahmad oleh Ibnul Jauzi rahimahullah, hal. 245)  

Syaikh Muhammad Sa'id Raslan hafizhahullah berkata, “Suatu cacat yang banyak terdapat pada putra-putra umat ini adalah ketika mereka tidak mengikuti prinsip yang telah dijamin keterjagaannya. Padahal, prinsip itu merupakan jalan kenabian. Keterjagaan sesungguhnya hanya ada pada wahyu, bukan pemikiran. Keterjagaan itu hanya ada pada ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” (lihat Da'a'im Minhaj an-Nubuwwah, hal. 376). 

Beliau juga menegaskan, “Sesungguhnya hakikat jalan kenabian adalah mengikuti atsar/riwayat para pendahulu. Barangsiapa yang menyelisihi jalan ini maka dia tidak berjalan di atas manhaj nubuwwah.” (lihat Da'a'im Minhaj an-Nubuwwah, hal. 377)

Allah ta'ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang menaati rasul maka sesungguhnya dia telah taat kepada Allah.” (an-Nisaa': 80). Allah ta'ala berfirman (yang artinya), “Hendaklah merasa takut orang-orang yang menyelisihi perintah rasul itu, karena mereka akan tertimpa fitnah atau siksaan yang sangat pedih.” (an-Nuur: 63) 

Dari Ubaidullah bin Abi Rafi', dari ayahnya, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Jangan sampai aku jumpai ada diantara kalian seseorang yang bersandar di atas pembaringannya sementara telah datang kepadanya perintah diantara perintah yang aku berikan atau larangan yang aku sampaikan lantas dia justru berkata, “Kami tidak tahu. Apa yang kami temukan dalam Kitabullah maka itulah yang kami ikuti!”.” (HR. Abu Dawud, disahihkan al-Albani)

Imam Abu Hanifah rahimahullah berkata, “Hendaknya kamu tetap berpegang dengan atsar dan jalan kaum salaf, dan jauhilah olehmu segala ajaran yang diada-adakan, karena itu adalah bid'ah.” (lihat Fashlu al-Maqal fi Wujub Ittiba' as-Salaf al-Kiram, hal. 46).

Ustadz Ari Wahyudi Hafidzahulloh

➖➖➖➖➖➖ Sebarkan info nasehat ini di sosial media antum, semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua. Jazakumullohu Khoiron ➖➖➖➖➖➖